Kota Sorong PW- Panitia Seleksi Integratif Tingkat Daerah (Panselinda) Sorong, melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada 27 Calon Taruna Akademi Militer Tentara Nasional Indonesia (Catar Akmil TNI) tahun 2024 wilayah Papua Barat Daya, bertempat di RSAL dr R Oetojo Klademak Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (Senin 20 Mei 2024).
Pelaksanaan pemeriksaan atau tes kesehatan bagi 27 catar ini, di pantau langsung Wakil Inspektur Jenderal TNI (Wairjen TNI) Mayjen TNI Alvis Anwar. Wairjen TNI ini didampingi Laksma TNI Agus Priyatna (Ses Itjen TNI), Kolonel ADM Era Revianto (Irutpers Itum Itjen TNI), Laksma TNI Deny Prasetyo (Danlantamal XIV), Brigjen TNI Totok Sutriono (Danrem 181/PVT), Letkol Laut (K) dr Adventy Nahan (Karumkital dr R Oetojo) serta sejumlah pejabat TNI lainnya.
Menemui ke 27 catar yang akan mengikuti tahapan tes kesehatan, Mayjen TNI Alvis Anwar sempat memberikan arahan juga berdialog singkat. Dalem tes kesehatan tersebut dilakukan pemeriksaan tinggi dan berat badan, tensi darah, THT, buta warna, gigi, bedah dan dalam. Para catar bergantian melakukan tes kesehatan.
Sebenarnya jumlah catar di awal pendaftaran berjumlah 39 orang. Namun 12 diantaranya gugur saat melakukan tahapan tes kompetensi dasar dan tahapan tes psikologi. Sehingga hanya menyisakan 27 catar yang akan mengikuti tahapan tes selanjutnya, yaitu tes kesehatan.
Mayjen TNI Alvis Anwar menjelaskan jika kehadirannya bersama tim, untuk melakukan pemantauan dan pengawasan dalam proses tahapan seleksi, agar berjalan dengan baik dan benar serta tidak ada hal-hal negatif yang muncul akibat kesalahan yang dilakukan oleh panitia. “Saat ini dari 27 catar ini, ada 9 orang catar yang merupakan Orang Asli Papua (OAP)”.
“Sebelum pelaksanaan penerimaan Catar Akmil TNI, Mabes TNI terlebih dahulu melakukan promosi di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan banyaknya informasi yang disebar ke masyarakat, di sekolah-sekolah juga kerjasama dengan Pemerintah Daerah, dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi prajurit atau taruna Akmil TNI”, terang Mayjen Alvis.
“27 catar tersebut, tidak satupun perempuan. Karena untuk tahun ini kebijakan pimpinan TNI, tidak menerima taruni (perempuan). Kita merekrut prajurit berdasarkan kebutuhan dan prediksi penggunaan tenaga mereka kedepan. Berdasarkan perhitungan tersebut, saat ini Mabes TNI tidak membuka perekrutan untuk taruni”, ujar Mayjen Alvis.
Dan saat ini perekrutan Calon Taruna Akmil TNI 2024 itu disatukan. Tidak lagi pada masing-masing angkatan. Sehingga dikatakan Wairjen TNI bahwa hal itu memiliki nilai positif. Karena jika dilaksanakan pada setiap angkatan, misalnya mendaftar di TNI AD tapi hasil tesnya lebih cocok ke TNI AL, maka akan hilang SDM potensial kita, khususnya perwira untuk mengisi Matra Darat, Laut maupun Udara.
Glenno Aimar Elles Sesa, salah satu calon taruna OAP asal Teminabuan Sorong Selatan, mengatakan jika dirinya berkeinginan menjadi TNI AD merupakan cita-citanya, khususnya masuk Akmil. “Ayah seorang ASN dan Ibu hanya ibu rumah tangga. Persiapan saya yaitu fisik, mental, kesehatan dan lainnya. Untuk tes online awalnya dari Subang, karena sekolah disana. Tapi orang tua ada di Teminabuan”.
*Jacob Sumampouw